Articles

Find Our Latest News

Alas Kaki Nyaman yang Ramah Lingkungan

alas-kaki-nyaman-yang-ramah-lingkungan1.jpg

Birkenstock merupakan brand alas kaki kenamaan asal Jerman yang diawali oleh seorang pembuat sepatu bernama Johann Adam Birkenstock di sebuah desa kecil Hessian, Langen-Bergheim pada tahun 1774.

Alas kaki ini kemudian dikembangkan oleh cicit dari Johann bernama Konrad Birkenstock yang membuat insole berkontur pertama dalam produksi sepatu-sepatu buatannya, selain juga mulai membuka dua toko sepatu di Frankfurt. Pada tahun-tahun selanjutnya, para penerus Johann Adam Bikenstock mengembangkan sisipan ini menjadi sepatu, sehingga menghasilkan prototipe asli sandal Birkenstock. Setelah Perang Dunia II, sandal dengan merek Birkenstock menjadi sangat populer di kalangan para prajurit karena dukungan ortopedi yang dimiliki setiap produknya, dan di tahun 1964 Karl Birkenstock merilis sandal atletik pertamanya dengan kaki fleksibel yang disebut Madrid. Sandal tersebut dengan segera menjadi populer, terutama di kalangan pesenam.

Pada tahun 1966, Birkenstock diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Margot Fraser yang kemudian mendirikan sebuah perusahaan perdagangan bernama Birkenstock Footprint Sandals, Inc. di Novato, California. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Birkenstock Distribution USA, Inc. pada tahun 2005, dan hingga tahun 2007 menjadi importir dan distributor eksklusif produk-produk bermerek Birkenstock di Amerika Serikat. Pada tahun 2007, Birkenstock Distribution USA, Inc. (BDUSA) akhirnya dibeli oleh Birkenstock Orthopädie GmbH & Co. KG.

Keunggulan alas kaki produksi Birkenstock terletak pada kontur insole yang sesuai dengan anatomi kaki yang mendukung setiap pergerakan menjadi lebih nyaman saat digunakan. Insole ini terdapat di semua lini produk Birkenstock seperti sandal, clog, boots, serta sepatu. Sederhana namun berkelas, Birkenstock menetapkan standar kenyamanan, kualitas, dan fungsionalitas dimulai dari pemilihan bahan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, yakni gabus, lateks, dan rami. Gabus didaur ulang dari produksi tutup botol wine yang berlebih, sedangkan bahan lateks yang diambil dari getah pohon karet digunakan bersamaan dengan cork untuk memberikan kelenturan dan kualitas tahan lama pada setiap produk. Sementara itu, bahan rami berfungsi untuk membentuk inti yang kokoh pada struktur alas kaki Birkenstock.

Dengan kantor pusat, produksi, dan logistik di Jerman, Birkenstock telah dijual di sekitar 90 negara di dunia. Pada bulan Juni, Birkenstock hadir di Summarecon Mal Kelapa Gading 2 lantai 1 untuk melengkapi kebutuhan para pengunjung akan variasi tenant yang beragam.

Share This Post